POST BARU :
Home » » PARADIGMA FENIMISME

PARADIGMA FENIMISME

Written By Odikz on Monday, October 7, 2013 | 6:04 AM


FEMINISME



Secara etimologis kata feminisme berasal dari bahasa Latin, yaitu femina yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi feminine, artinya memiliki sifat-sifat sebagai perempuan. Kemudian kata itu ditambah “ism” menjadi feminism, yang berarti hal ihwal tentang perempuan.
Dalam perkembangan, kata tersebut digunakan untuk menunjukkan suatu teori kesetaraan jenis kelamin (sexual equality). Feminisme sebenarnya merupakan konsep yang muncul dalam kaitannya dengan perubahan sosial (social change), teori-teori pembangunan, kesadaran politik perempuan dan gerakan pembebasan kaum perempuan, termasuk pemikiran kembali institusi keluarga dalam konteks masyarakat modern.  Feminisme adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria( gerakan untuk mencapai kesetaraan politik, sosial, dan pendidikan antara perempuan dan laki-laki).

Untuk pengertian yang lebih luas, feminisme setidaknya mencakup tiga pengertian pokok.

1.  Feminisme merupakan pengalaman hidup  yaitu dari masyarakat patriarkhi. Dari pengalaman hidup inilah kemudian lahirlah kaum perempuan yang mempunyai kesadaran feminis.
2. Feminisme sebagai alat perjuangan politik bagi kebebasan manusia. berasal dari kesadaran feminism  perempuan ingin melepaskan diri dari penindasan dan ketidakadilan yang selama ini dialaminya. Perjuangannya itu diletakkan dalam bentuk persamaan hukum (legal status) hak memilih dan kesetaraan dengan laki-laki (liberation movement).
3.  feminisme sebagai aktivitas intelektual yaitu gerakan yang memberikan pemahaman tentang kehidupan sosial, di mana perempuan itu tinggal, kekuatan apa yang dapat dilaksanakan untuk melakukan perubahan ke arah perbaikan nasib perempuan dan untuk mengetahui apa yang harus diperjuangkan, bagaimana mendefinisikan bentuk-bentuk penindasan atas perempuan dan lain sebagainya

Di dalam tubuh gerakan feminisme sendiri ada banyak paham, versi, atau sudut pandang. Ada berbagai aliran feminisme.

1.  feminisme liberal yang bertujuan mencapai kesamaan status antara perempuan dan laki-laki dalam ekonomi dan politik (dalam konteks kapitalisme)
2.  feminisme radikal yaitu arus utama gerakannya menentang patriarki dan menganggapnya sebagai sumber penindasan terhadap perempuan.
3.  Feminisme post modern ialah ide yang anti absolut dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial
4.  Feminisme anarkis  yaitu suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan
5. feminisme marxist yaitu berusaha mengaplikasikan teori Marxisme untuk memahami sumber penindasan terhadap perempuan dalam sistem kapitalis
6. feminisme sosialis yaitu Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme". Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan. Feminisme sosialis muncul sebagai kritik terhadap feminisme Marxis. Feminisme sosialis menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan. Ia sepaham dengan feminisme marxis bahwa kapitalisme merupakan sumber penindasan perempuan. Akan tetapi, aliran feminis sosialis ini juga setuju dengan feminisme radikal yang menganggap patriarkilah sumber penindasan itu.
7. Feminisme post colonial yaitu menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara pandang, maupun mentalitas masyarakat. 
8. Feminisme Nordic yaitu   menganggap bahwa kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung oleh kebijakan sosial negara.

TOKOH DALAM FEMINISME

1. Foucault
Meskipun ia adalah tokoh yang terkenal dalam feminism, namun Foucault tidak pernah membahas tentang perempuan. Hal yang diadopsi oleh feminism dari Fault adalah bahwa ia menjadikan ilmu pengetahuan “dominasi” yang menjadi miliki kelompok-kelompok tertentu dan kemudian “dipaksakan” untuk diterima oleh kelompok-kelompok lain, menjadi ilmu pengetahuan yang ditaklukan. Dan hal tersebut mendukung bagi perkembangan feminism.
2. Naffine (1997:69)
Kita dipaksa “meng-iya-kan” sesuatu atas adanya kuasa atau power Kuasa bergerak dalam relasi-relasi dan efek kuasa didasarkan bukan oleh orang yang dipaksa meng “iya”kan keinginan orang lain, tapi dirasakan melalui ditentukannya pikiran dan tingkah laku. Dan hal ini mengarah bahwa individu merupakan efek dari kuasa.
3. Derrida (Derridean)
Mempertajam fokus pada bekerjanya bahasa (semiotika) dimana bahasa membatasi cara berpikir kita dan juga menyediakan cara-cara perubahan. Menekankan bahwa kita selalu berada dalam teks (tidak hanya tulisan di kertas, tapi juga termasuk dialog sehari-hari) yang mengatur pikiran-pikiran kita dan merupakan kendaraan untuk megekspresikan pikiran-pikiran kita tersebut. Selain itu juga penekanan terhdap dilakukanya “dekonstruksi” terhadap kata yang merupakan intervensi ke dalam bekerjanya bahasa dimana setelah melakukan dekonstruksi tersebut kita tidak dapat lagi melihat istilah yang sama dengan cara yang sama. 


PARADIGMA MASYARAKAT

Di Indonesia pun, gerakan feminisme memiliki beragam bentuk, mulai dari perlindungan terhadap buruh perempuan, hingga yang ekstrim, hak untuk mempergunakan tubuh secara bebas dan yang paling sering menimbulkan kontroversi adalah gerakan untuk membebaskan perempuan muslim dari “ketidakadilan”  yaitu rekonstruksi fiqih agar sesuai dengan kepentingan perempuan. Dengan kata lain, mereka berusaha mengkritisi berbagai masalah fiqih yang dianggap merugikan atau tidak adil terhadap perempuan, antara lain, apakah perempuan wajib berjilbab, mengapa perempuan hak warisnya setengah, mengapa perempuan tidak boleh menikahkan diri sendiri, mengapa perempuan muslim tidak boleh menikah dengan non-muslim, dsb..
Bila  membahas lebih dalam mengenai penyebab timbulnya gerakan semacam ini, mungkin hanya kesalahan paradigma masyarakat muslim sendiri dalam memandang perempuan dan adanya pengaruh politik asing yang memang ingin menyerang Islam dengan menggunakan perempuan dan aturan-aturan Islam terhadap perempuan sebagai sasaran.
 Kesalahan cara pandang atau paradigma masyarakat muslim terhadap perempuan, termasuk kesalahan kaum perempuan dalam memandang dirinya sendiri.  sebagian besar para  feminisme di Indonesia sesungguhnya adalah kaum muslimah yang melihat hukum-hukum Islam yang (sepertinya) tidak adil, dan kemudian merasa terpanggil untuk memprotes dan meneriakkan perubahan. Bisa diambil contoh di sekitar kita dengan mudah bisa ditemukan berbagai bentuk ketidakadilan perilaku masyarakat muslim terhadap perempuan, yang mengatasnamakan Islam. Seperti ada anak perempuan yang dipaksa menikah oleh orangtuanya, perempuan yang diterlantarkan oleh suaminya yang mempunyai istri muda, perempuan yang ditalak begitu saja tanpa diberi bantuan keuangan oleh mantan suami, dan pemikiran bahwa “perempuan tak perlu sekolah tinggi karena toh akhirnya hanya mengurusi dapur”( memasak, mencuci, mengurus anak). Paradigma seperti ini turun-temurun dan di anggap  benar oleh perempuan sendiri.
Bisa dilihat juga bahwa semakin rendah tingkat perekonomian masyarakat, semakin besar pula penindasan yang terjadi terhadap perempuan. Banyaknya TKW INDONESIA yang terpaksa bekerja di luar negeri  sangatlah memperlihatkan dengan jelas ketertindasan perempuan. Kaum perempuan yang seharusnya dinafkahi, malah harus membanting tulang untuk membiayai keluarganya, termasuk suaminya sendiri..

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara”
Share this post :
 
Copyright © 2011. Film - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger